Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip merupakan salah satu permata tersembunyi di Pulau Batam yang terletak di kawasan Nongsa, Kepulauan Riau. Kawasan ini berada di dataran rendah yang mencakup area pesisir pantai serta hutan mangrove yang luas dan terjaga kelestariannya. Lokasinya sangat strategis, hanya sekitar 45 menit dari pusat Kota Batam, 10 menit dari Bandara Internasional Hang Nadim, dan sekitar 5 menit dari Pelabuhan Internasional Nongsapura. Kedekatan dengan berbagai akses transportasi utama menjadikan kampung ini sebagai destinasi wisata unggulan yang mudah dijangkau baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kampung Tua Bakau Serip dikenal dengan keasrian alamnya yang masih sangat terjaga. Hutan mangrove yang mengelilingi kawasan ini berfungsi sebagai pelindung alami dari abrasi pantai serta menjadi habitat bagi berbagai spesies flora dan fauna khas ekosistem pesisir. Wisatawan yang berkunjung dapat menikmati keindahan alam melalui jembatan kayu yang membentang di antara rimbunnya pohon bakau, menyaksikan berbagai jenis burung yang hinggap di ranting, serta menikmati semilir angin laut yang menenangkan pikiran. Tidak hanya sebagai tempat wisata, kawasan ini juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menjadi sarana edukasi tentang pentingnya pelestarian mangrove bagi generasi muda.
Selain keindahan alamnya, Kampung Tua Bakau Serip juga menawarkan kekayaan budaya yang sangat menarik untuk dijelajahi. Penduduk setempat masih memegang teguh nilai-nilai tradisi leluhur yang diwariskan turun-temurun. Wisatawan dapat menyaksikan berbagai kegiatan budaya seperti seni tari Melayu, musik gambus, hingga ritual adat yang masih dijaga keasliannya. Masyarakat di sini hidup dengan penuh keramahan dan kebersamaan, mencerminkan nilai gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat pesisir.
Kuliner khas juga menjadi daya tarik tersendiri di Kampung Tua Bakau Serip. Beragam hidangan laut segar seperti ikan bakar, udang sambal petai, sotong hitam, dan olahan kepiting khas pesisir menjadi menu favorit para pengunjung. Selain itu, terdapat juga makanan tradisional seperti otak-otak, lempa, dan kue tradisional Melayu yang diolah dengan resep turun-temurun. Semua hidangan disajikan dengan cita rasa autentik, menghadirkan kelezatan yang menggugah selera sekaligus memperkenalkan kekayaan kuliner lokal kepada dunia luar.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah bersama masyarakat setempat telah berkolaborasi untuk mengembangkan potensi wisata Kampung Tua Bakau Serip menjadi destinasi wisata berkelanjutan. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan fasilitas wisata, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat lokal agar dapat turut berperan aktif dalam pengelolaan destinasi. Pelatihan pemandu wisata, pengelolaan homestay, serta promosi produk UMKM lokal menjadi bagian dari strategi pengembangan yang berorientasi pada kemandirian ekonomi masyarakat. Tujuannya adalah menciptakan keseimbangan antara pelestarian lingkungan, kelestarian budaya, dan peningkatan kesejahteraan warga.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, Kampung Tua Bakau Serip bukan hanya sekadar destinasi wisata alam biasa, melainkan juga simbol harmoni antara manusia dan alam. Desa ini menjadi contoh nyata bagaimana pelestarian lingkungan dapat berjalan seiring dengan pengembangan ekonomi dan pariwisata. Keseimbangan antara nilai budaya, kelestarian alam, dan kemajuan teknologi menjadikan Kampung Tua Bakau Serip sebagai ikon baru wisata berkelanjutan di Batam yang patut dibanggakan dan dilestarikan bersama.