23 November 2025
Politeknik Pariwisata Batam bersama Pokdarwis Pandang Tak Jemu melaksanakan kegiatan pelatihan pemanfaatan cangkang gonggong sebagai kerajinan tangan bagi ibu-ibu di Kampung Tua Bakau Serip. Program ini dirancang sebagai upaya pemberdayaan masyarakat pesisir melalui kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan kulit gonggong menjadi kerajinan tangan atau produk bernilai ekonomi. Frangky Silitonga menegaskan bahwa kegiatan pelatihan ini berfokus pada peningkatan keterampilan ibu-ibu dalam mengolah cangkang gonggong, yang selama ini menjadi limbah setelah dikonsumsi sebagai kuliner khas Batam. Peserta mendapatkan materi mulai dari proses pembentukan desain kotak tisu, sovenir hingga tahap finishing seperti pewarnaan dan pernis. Hasil kreativitas peserta berupa bros, gantungan kunci, miniatur hiasan laut, hingga dekorasi rumah berhasil menunjukkan potensi kerajinan lokal yang memiliki nilai jual serta layak menjadi suvenir wisata.
Ketua Pokdarwis Pandang Tak Jemu , Hasnindar menyampaikan bahwa program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi ibu-ibu setempat. “Melalui pelatihan ini, kami berharap ibu-ibu dapat terus mengembangkan produk kerajinan berbasis kearifan lokal, sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga sekaligus memperkuat daya tarik wisata,” ujarnya. Pelatihan ini juga sejalan dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan dan ekonomi kreatif di Kampung Tua Bakau Serip. Dengan memanfaatkan limbah cangkang gonggong, kegiatan ini turut mendukung prinsip green tourism serta meningkatkan citra Pandang Tak Jemu sebagai destinasi yang kreatif, ramah lingkungan, dan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Politeknik Pariwisata Batam berharap program ini dapat menjadi model pengabdian masyarakat yang memberikan manfaat berkelanjutan, mendorong kolaborasi pentahelix, serta menciptakan inovasi produk lokal yang mampu bersaing di pasar wisata.