1. Memastikan Mesin Berfungsi Sesuai Kebutuhan Masyarakat (Tepat Guna)

Evaluasi diperlukan untuk memastikan mesin benar-benar menjawab kebutuhan pengrajin di Pandang Tak Jemu. Setiap komunitas memiliki karakteristik limbah kerang dan gonggong yang berbeda—ketebalan cangkang, tingkat kekerasan, dan bentuk material. Tanpa evaluasi, mesin bisa saja tidak kuat, tidak presisi, atau sulit digunakan sehingga tidak memberikan manfaat yang diharapkan. Dengan evaluasi berkala, performa mesin dapat disesuaikan: kecepatan potong, tingkat keamanan, ergonomi, kualitas hasil potong, hingga daya tahan alat. Hasilnya, mesin dapat digunakan oleh masyarakat secara optimal dan benar-benar meningkatkan produktivitas kerajinan lokal.

2. Menghindari Keterlambatan Produksi dan Mengoptimalkan Anggaran (Tepat Waktu)

Evaluasi membuat tim dapat mengidentifikasi kendala teknis sejak dini—misalnya getaran mesin terlalu besar, motor mudah panas, atau hasil potong tidak rata. Temuan dini ini mencegah kerusakan besar yang bisa menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek. Evaluasi juga memastikan bahwa proses perakitan, pemasangan komponen, dan uji coba mengikuti timeline yang sudah direncanakan. Dengan begitu, alat dapat diserahkan ke masyarakat tepat waktu, anggaran tidak membengkak, dan program EMAS Berdikari dapat berjalan sesuai target.

3. Meningkatkan Keamanan dan Keberlanjutan Usaha Kerajinan

Mesin pemotong cangkang berhubungan dengan risiko seperti pecahan cangkang, putusnya pisau, atau ketidakstabilan alat. Evaluasi rutin memastikan mesin aman digunakan oleh pengrajin, termasuk ibu-ibu pokdarwis yang mungkin belum terbiasa menggunakan peralatan mekanis. Ketika keamanan terjamin, operasional usaha menjadi lebih lancar dan berkelanjutan. Selain itu, mesin yang sudah dievaluasi dengan benar membantu masyarakat menghasilkan produk suvenir berkualitas tinggi, meningkatkan daya saing, dan memberikan nilai tambah ekonomi secara konsisten.